Tugas Merancang pembelajaran berdasarkan elemen capaian pembelajaran PAUD(Tugas Merangkum Nur Astuti 3B)

A. Mengenal Karakteristik Capaian Pembelajaran(CP)

  Capaian pembelajaran jenjang PAUD berupaya untuk memperlancar transisi dari PAUD ke SD. Dalam pengertian lain capaian pembelajaran pada PAUD dilakukan sebagai upaya menyiapkan anak mencapai perkembangan holistik dan memiliki kesiapan bersekolah pada tingkat sekolah dasar. Ada beberapa karakteristik dari CP yang ada pada kurikulum ini, yaitu sebagai berikut:

1. CP disusun per fase bukan per tahun.

    Artinya, CP adalah capaian pada akhir fase fondasi (TK B) atau saat anak selesai pada jenjang PAUD dan bukan capaian yang ingin dicapai pada setiap jenjang PAUD.

2. Rumusan CP ditulis dalam bentuk paragraf

    Yang berbunyi "pada akhir fase fondasi, anak menunjukkan kegemaran mempraktikkan dasar-dasar nilai agama dan budi pekerti, kebanggaan terhadap jati dirinya, kemampuan literasi dan dasar-dasar sains, teknologi, rekayasa, seni dan matematika untuk membangun kesenangan belajar dan kesiapan mengikuti pendidikan dasar". Lingkup sampeyan pembelajaran di PAUD mencakup tiga elemen stimulasi yang saling terintegrasi. Tiap elemen stimulasi mengeksplorasi aspek-aspek perkembangan secara utuh dan tidak terpisah. Ada tiga elemen pencapaian pembelajaran PAUD terkait kurikulum dengan pembelajaran paradigma baru yaitu (1) CP nilai agama dan budi pengerti (2) CP jati diri (3) CP dasar-dasar literasi dan steam.

3. Ketiga Elemen CP tersebut dicapai melalui serangkaian kegiatan bermain belajar.

Kegiatan bermain tersebut haruslah memiliki tujuan yang jelas sehingga kegiatan tersebut dapat secara efektif menanamkan nilai agama budi pekerti, menguatkan jati diri anak bagai bagian dari komunitasnya serta menguatkan kemampuan literasi dan dasar-dasar sains teknologi rekayasa matematika,seni sehingga anak memiliki pondasi yang lebih kuat untuk memahami dunia dan berkeinginan untuk terus mengembangkan potensinya.

B. Mengenali Elemen Capaian Pembelajaran (CP)

1. CP Nilai Agama dan Budi Pekerti

   Anak mengenali dan mempraktekkan nilai dan kewajiban ajaran agamanya dalam interaksi dengan sesama dan alam (tumbuhan, hewan, lingkungan hidup). Dan anak menunjukkan sikap menghargai agama dan kepercayaan orang lain

2. CP Jati Diri

    Anak menunjukkan perasaan bangga terhadap identitas keluarganya, latar belakang budayanya, dan jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

3. CP Dasar-Dasar literasi dan Steam 

     Anak menunjukkan kemampuan mengenali dan memahami berbagai informasi seperti gambar,, simbol, dan cerita. Dan anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi eksplorasi, dan eksperimen serta mengembangkan sikap peduli dan tanggung jawab dalam pemeliharaan alam, lingkungan fisik, dan sosial mampu menunjukkan kemampuan awal menggunakan dan merancang teknologi secara aman dan bertanggung jawab. Anak menggunakan untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari atau mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya serta mengapresiasi hasil karya seninya.

C. Menerjemahkan Capaian Pembelajaran ke dalam Kurikulum Operasional Sekolah

 1. Menentukan Tujuan Pembelajaran

     Satuan PAUD menentukan tujuan pembelajaran untuk tiga elemen CP yang mengacu pada capaian pembelajaran (CP) dengan mempertimbangkan visi dan misi satuan PAUD, profil pelajar, karakteristik peserta didik, serta karakteristik lokal dan budaya setempat.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 

    Tahap ini pendidik membuat rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan pada kurikulum Operasional sekolah. Tujuan pembelajaran yang telah dibuat pada kurikulum Operasional sekolah diturunkan menjadi tujuan kegiatan harian atau mingguan pendidik dapat memilih membuat RPP mingguan atau harian saja.

D. Contoh Rencana Perencanaan Pembelajaran

    Pada sub bab ini akan dipaparkan contoh rancangan pembelajaran yang diimplementasikan pendidik dalam satu hari, dan guru bebas untuk memilih jenis rencana pembelajaran harian atau mingguan yang akan digunakan. Prinsipnya adalah dokumen perencanaan tidak membebani pendidik secara administratif, tetapi perlu ada sebagai bagian dari dokumentasi pembelajaran dan sekaligus sebagai acuan dalam melakukan refleksi dan asesmen harian.

Komentar