Tugas UAS Artikel DDTK

 DETEKSI DIRI PADA PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK

Oleh Nur Astuti

Mahasiswa Prodi PIAUD INISNU TEMANGGUNG 2023


Perkembangan sosial diartikan sebagai kemampuan anak dalam berinteraksi dengan teman sebaya, orang dewasa, dan masyarakat luas agar dapat meyesuaikan diri dengan baik sesuai dengan harapan bangsa dan negara (Mayar, 2013: 459).Perkembangan sosial ini mengikuti suatu pola perilaku sosial ,dimana pola berlaku pada semua anak yang berada dalam satu kelompok budaya.Perkembangan ini dimulai sejak bayi mampu berinteraksi dengan keluarganya.Pengalaman sosial yang dialami anak saat usia dini sangat memengaruhi pembentukkan karakter anak di masa yang akan datang (Aqib, 2009: 40-41).Adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota suatu kelompok merupakan sebagian tanda dari perkembangan perilaku sosial anak (Mayar, 2013: 460).Perkembangan sosial anak dimulai dari sifat egosentrik, individual, hingga ke arah interaktif komunal (Mansur, 2014: 56).Pada usia 3 tahun anak mulai tumbuh sifat sosialnya, seperti bergaul dengan anak lain dan bermain bersama. Hal ini dapat dilihat ketika anak mulai belajar bersosialisasi saat memasuki pendidikan prasekolah (PAUD/TK).Disana anak belajar menyesuaikan diri dengan kelompok teman sebayanya (Aqib, 2009: 41).

 Perkembangan sosial ini meliputi dua aspek penting, yaitu kompetesi sosial (kemampuan anak beradaptasi dengan lingkungannya secara efektif) dan tanggungjawab sosial (komitmen anak terhadap tugastugasnya, menghargai perbedaan invidual, dan memperhatikan lingkungannya).

Erik Erikson lahir Frankfurt, Jerman pada tahun 1902. Ia adalah seorang penganut aliran Psikoanalisis dari Sigmund Freud yang kemudian menjadi neofreudian (psikoanalisa yang didasarkan pada hubungan sosial).Teorinya ini disebut dengan Teori Psikosoaial. Ia berpendapat bahwa setiap individu berjuang melakukan pencarian identitas diridalam tiap tahap kehidupannya. Hal ini dikarenakan identitas merupakan pengertian dan penerimaan, baik untuk diri sendiri maupun masyarakat.

Berikut ini merupakan tahapan perkembangan psikososial seorang individu (Desiningrum, 2012: 34-35).

1.Kepercayaan vs Ketidakpecyaan (usia 0-1 tahun).

2.Otonomi vs Malu dan Ragu-Ragu (usia 1-3 tahun)

3. Inisiatif vs Rasa Bersalah (usia 3-6 tahun)

4. Kerja Keras vs Rasa Inferior (usia 6-12 tahun). 

5. Identitas vs Kebingungan Identitas (usia 12-19 tahun)

6. Keintiman vs Isolasi (usia 20-25 tahun

7. Generativitas vs Stagnasi (usia 26-64 tahun)

8. Integritas vs Keputusan (usia 65 tahun ke atas)

Komentar